| ||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
salju
Minggu, 09 Maret 2014
NISN
Puisi Chairil Anwar
TAK SEPADAN
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
Februari 1943
AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan akan akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
CINTAKU JAUH DI PULAU
Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air yang tenang, di angin mendayu
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja.”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
HAMPA
kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku.
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu
27 april 1943
DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
1944
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
1944
SMPN 1 MAGETAN
SMPN 1 Magetan
SMPN 1
Magetan terletak disebelah selatan alun-alun kota Magetan yang merupakan pusat
kota Magetan yang beralamatkan di jl. Kartini no 04 Magetan. SMPN 1 magetan
didirikan pada tanggal 5 september 1946. SMPN 1 Magetan adalah salah satu sekolah
faforit di Magetan. Ini terbukti dengan banyaknya minat masyarakat yang ingin
putra putri nya masuk ke SMPN 1 Magetan. Terbukti bahwa sekolah faforit ini
telah menciptakan siswa siswi yang berprestasi dan banyak mendapatkan
penghargaan berkat partisipasinya dalam mengikuti berbagai lomba.
Pada tahun 2007, SMPN 1 Magetan menjadi sekolah RSBI yaitu Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional. Hal itu menjadikan sistem pembelajarannya
menjadi sedikit berbeda. Antara lain menggunakan Bahasa Inggris pada kelas
khusus, menggunakan Projector, fasilitas wifi, dsb. Kurikulumnyapun juga
berbeda. Tetapi sangat disayangkan, tahun lalu semua yang berhubungan
dengan RSBI dihilangkan. Namun dengan demikian tidak membuat menurunya semangat
belajarku dan teman-teman yang lainnya.
Visi & Misi SMPN 1 Magetan
sebagai berikut :
" UNGGUL DALAM PRESTASI DI JIWAI IMAN DAN TAQWA BERWAWASAN GLOBAL
"
VISI
1. Unggul dalam pengembangan kurikulum bertaraf Internasional;
2. Unggul dalam SDM tenaga pendidik yang bertaraf Internasional;
3. Unggul dalam proses pembelajaran yang bertaraf Internasional;
4. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademis yang bertaraf
Internasional;
5. Unggul dalam kelulusan yang bertaraf Internasional;
6. Unggul dalam IPTEK;
7. Unggul dalam IMTAQ;
8. Unggul dalam sarana prasarana pendidikan yang memenuhi sekolah
bertaraf Internasional;
9. Unggul dalam sistem penilaian yang bertaraf Internasional;
10. Unggul dalam manajemen sekolah bertaraf Internasional;
11. Unggul dalam pembiayaan sekolah bertaraf Internasional.
MISI
1. Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan; pendidikan
plus ke Internasionalan;
2. Melaksanakan peningkatan professional guru dan kompetensi TU;
3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan basis ICT;
4. Mecetak peserta didik unggul dalam prestasi akademik dan non
akademik;
5. Mencetak kelulusan yang bertaraf Internasional;
6. Mencetak kelulusan yang unggul dalam IPTEK;
7. Mencetak kelulusan yang beriman dan bertaqwa;
8. Terpenuhinya sarana prasarana pendidikan yang bertaraf
Internasional;
9. Mempercayakan system penilaian dengan menggunakan ICT;
10. Melaksanakan managemen sekolah yang terstandar pada ISO 9001 :
2008;
11. Pembiayaan sekolah berasal dari pemerintah dan di tunjang dari
masyarakat.
Sekilas Tentang Kota Magetan
Sekilas Tentang Kota
Magetan
Kota
Magetan terletak di tlatah gunung lawu yang terkenal akan objek wisatanya. Saat
ini Magetan dipimpin oleh seorang Bupati yang bernama Bapak Sumantri dan
wakilnya Bapak Samsi. Penduduk Kota Magetan sangat beragam. Mulai dari penduduk
lokal sampai non-lokal seperti Cina dan Pakistan.
Salah
satu objek wisata yang terkenal di Kota Magetan adalah telaga Sarangan yang
telah ada berabad-abad lalu. Sarangan sangat menarik perhatian para wisatawan
dari daerah Magetan itu sendiri maupun dari daerah di luar Magetan karena pemandangannya yang bagus dan
suasananya yang masih asri. Selain Sarangan, masih banyak lagi tempat-tempat
yang bagus untuk dikunjungi.
Banyak
sekali industri-industri yang ada di Magetan seperti sentra batik yang berada
di Desa Sidomukti Kec. Plaosan yang terkenal dengan produk “batik pring
sedapur” nya. Magetan patut berbangga karena produk asli nya sangat diminati
oleh banyak orang. Selain sentra batik Sidomukti, di Magetan juga terdapat LIK
(Lingkungan Industri Kulit) yang telah terkenal dimana-mana dan juga kerajinan
anyaman bambu yang pada tahun lalu pernah dikunjungi oleh Edhie Baskoro
Yudhoyono.
Potensi
unggulan Magetan yang terkenal lainnya adalah pertanian dan holtikulturanya. Setiap tahun
Magetan mampu menghasilkan 72.000 ton jagung. Holtikultura nya yang menonjol
yaitu jeruk besar (pamelo) yang mempunyai luas lahan sekitar 972 ha.
Senin, 03 Februari 2014
SUKRENI GADIS BALI
Sinopsis ” Sukreni Gadis Bali ”
Karangan A.A Pandji Tisna
Ni Luh Sukreni adalah seorang gadis berparas cantik. Dia adalah anak
yang dijebak dalam permainan ibunya,Men Negara. Men Negara tidak
mengetahui bahwa gadis yang ia jebak adalah putri kandung hasil
pernikahan dengan suami pertamanya , I Nyoman Raka. Men negara lari
dengan laki-laki lain yang bernama I Kompiang saat umur sukreni masih
delapan bulan. Dengan suaminya yang baru ini Men Negara memiliki dua
anak yang bernama I Negara dan Ni Negari yang juga berparas cantik.
Kecantikan Ni Negari dapat dimanfaatkan ibunya untuk menarik hati
pengunjung kedai ibunya.
Suatu hari datanglah menteri polisi yang bernama I Gusti Made Tusan
yang singgah di kedai tersebut. Dari mata-matanya yang bernama I Made
Aseman yang sedang mendapati Men Negara bersama orang-orang suruhannya
sedang menyembelih babi tanpa surat keterangan. Menteri polisi itupun
marah besar. I Made Aseman sangat berharap agar Men Nagara dipenjarakan
di Singaraja karena kesalahannya itu. Jika Men Negara masuk penjara,
para pemetik kelapa akan pindah ke warung iparnya. Namun, apa yang
diharapkan I Made Aseman sia-sia belaka karena I Gusti Made Tusan telah
terpikat oleh tutur kata dan senyum Ni Negeri. Semenjak saat itu I
Gusti Made Tusan sering datang ke kedai di Bingin Banjah tersebut hanya
karena ingin bertemu Ni Negari.
Suatu ketika I Gusti Made Tusan sedang minum kopi di kedai itu
Datanglah Ni Luh Sukreni yang cantik itu mencari Ida Gde Swamba. Ketika
menteri polisi itu terlihat tertarik dengan Sukreni maka dengan cepat
Men Negara menyusun siasat untuk membantunya yang tak lain hanya untuk
tujuan mendapatkan uang saja.
Pada kedatangannya yang kedua Sukreni belum bisa bertemu dengan Ida Gde
karena ia sedang pergi ke banyuwangi. Dengan gayanya yang sok baik itu
Men Negara menawarkan agar sukreni mau menginap di rumahnya. Sedangkan I
Sudiana teman seperjalanan Sukreni menginap bersama I Negara. Saat
itulah Men Negara menjalankan siasatnya. Malam itu Sukreni diperkosa
oleh I gusti Made tusan. Keesokkan harinya I Negara, kakak Ni Negari
membawa kabar kepada ibu dan adiknya bahwa Sukreni adalah anak kandung
Men Negara dengan I Nyoman Raka .
Ni
Luh sukreni dulu bernama Ni Widi yang kemudian diganti oleh
bapaknya.Walaupun I Negara merasa bahagia dengan adanya kabar itu, namun
Men Negara sangat terkejut dan menyesal. Sukreni melarikan diri entah
kemana.
Ida Gde Swamba yang sangat mencintainya menjadi sedih karena mendengar
berita tersebut. Berbulan-bulan Ida Gde berusaha mencari sukreni. Suatu
ketika Ida Gde bertemu dengan I Aseman,mata-mata menteri polisi bejat
itu. Dari I Aseman ia mendapatkan informasi tentang sukreni yang tinggal
di rumah saudaranya. Ketika Ida Gde Swamba datang sukreni baru saja
melahirkan anak hasil perbuatan keji I Made Tusan.yang diberi nama I
Gustam. Karena ketulusan cinta Ida Gde,ia berniat untuk menanggung biaya
hidup sukreni dan anaknya.
I Gustam tumbuh menjadi anak yang bengis dan anarkis. Ia malas sekolah.
Kerjaanya tiap hari hanyalah tawuran dan merampok sampai-sampai ia
harus masuk penjara. Di penjara ia berteman dengan I Sintung,penjahat
kelas kakap. Setelah keluar dari penjara ia dan I sintung serta
teman-temannya yang lain membentuk sebuah kelompok perampok dan
pembunuh.
Pada suatu malam ia bersama teman-temanya melakukan aksi perampokan di
rumah Men Negara yang tak lain adalah neneknya sendiri. Semua uang
diambilnya hingga membuat Men Negara menjadi gila. Suasana kampung
menjadi rusuh.Para prajurit dan menteri polisi termasuk I Gusti Made
Tusan yang masih bertugas di Bingin Banjah berusaha menanganinya. Hingga
akhirnya terjadi peperangan antara ayah dan anaknya. Dalam peperangan
itu tak ada yang menang karena I Made Tusan dan I Gustam sama-sama
meninggal.
Langganan:
Postingan (Atom)